Tuesday 10 July 2012

WOng Fei HUng A muslim


Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung selaku  pendekar Kung fu dalam film Once Upon A Time in China . Dalam filem itu, karakter Wong Fei Hung dimainkan oleh aktor terkenal Hong Kong , Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung…

Wong Fei Hung adalah insan bertaraf  Ulama’, Ahli Perubatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan selaku  Panglima Negara China oleh pemerintah Tanah Besar China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga imej kekuasaan parti Komunis di China.

Wong Fei_Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung / Guandong dari famili muslim yang taat kepada syariat Islam. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di_bahasa_arab_ kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay_Ying adalah Insab bertaraf Ulama, dan tabib ahli ilmu perubatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiong kok / wushu/ kungfu. Ayahnya memiliki sebuah klinik perubatan bernama Po Chi Lam di Canton / ibukota Guandong. Wong Kay_Ying merupakan insane bertaraf ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay_Ying membuatnya tersohor selaku salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu perubatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti selaku Muslim akhlak mulyo membuat famili Wong selalu turun tangan membantu kalangan mustadh’afiin dan dizalimi pada masa tersebut. Hal inilah yang membuatkan masyarakat Kwantung amat menghormati dan menjadikan family wong selaku qudwah hasanah  Wong.

Patience di  klinik famili Wong yang meminta bantuan perubatan umumnya berasal dari kalangan fuqara’ wal masakin yang tidak mampu membayar kos perubatan. Walau demikian, family  Wong tetap membantu setiap patience yang datang dengan sungguh-sungguh. Famili Wong tidak pernah memilih bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pilih kasih. Secara rahsia, famili Wong terlibat aktif dalam gerak tugas bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch'in yang rasuah dan penindas. Dinasti Ch'in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota familinya banyak yang memeluk AdDinul_Islami.

Wong Fei_Hung mula mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah_Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarnya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung berjaya melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang menjadi lagenda. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei_Kwun, abang seperguruan Luk Ah_Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang terlepas dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch'in pada 1734.

Hung Hei_Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria /kini kita mengenalnya selaku negara Korea. Jika saja pemerintah Ch'in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepun), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu nescaya akan berjaya mengusir pendudukan Dinasti Ch'in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli perubatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berjaya mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei_Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berjaya menewaskan lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karana ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

sepanjang kehidupan usrahnya/ familinya, Allah banyak mengujinya dengan bermace mace cabaran dan  mehnah. Anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton . Wong Fei_Hung tiga kali menikah karena isteri_isterinya meninggal dalam usia singkat. Setelah isteri ketiganya meninggal, Wong Fei_Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei_Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya selaku Panglima pembela kalangan mustad'afin /dhaif yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. berapapun jumlah orang yang menindas insan miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. Wong Fei_Hung meninggal dunia fana ini dengan membekaskan nama harum qalbun umat China yang membuatnya tersohor selaku manusia yang hidup mulyo, salah satu pilihan hidup yang diAnugerahkan Allah kepada Insan muslim Syahid. Mudah mudahan semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan mudah mudahan semua kebaikannya menjadi Ibrah bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya.

No comments:

Post a Comment